"Saya tidak selalu harus ikutin dengan nonton TV karena saya takut, saya nggak nonton saja, saya takut di BB saya ada saja tiap hari lima orang sampai 10 orang ngirim siaga gempa siaga ini," ungkap Ina Kamarie di Charity for Indonesia di Rolling Stone Cafe, Kemang Jakarta Selatan, Rabu (10/11) lalu.
"Saya tahu itu buat ngingetin kita, tapi kalau subuh-subuh ada BBM kayak gitu sampai 12 kali, isinya begitu semua, siaga mentawai, siaga apa, Jakarta kena gempa dari Tasik, pusing kepala. Paling saya baca berita koran yang up date dan isinya bisa dipertanggungjawabkan," ungkapnya menambahkan.
Berita yang dikirimkan lewat BBM banyak palsunya, yang membuatnya kadang ikut kesel. Apalagi beberapa teman juga sering menggoda dan melebih-lebihkan informasi.
"Nah itu (berita bohong, red) yang di-BBM seperti itu bikin kesel, yang paling sebel suka dibecandain. Hati-hati siaga satu Kemayoran karena Gunung Sahari mau meletus, kan kurang ajar kan," ungkapnya tertawa. "Kan gue punya rumah di Kemayoran. Gue paling bilang ini orang rasa empatinya sudah rusak kali ya," sambungnya.
Ina sendiri sebenarnya punya keinginan untuk datang ke lokasi pengungsian. Beberapa kali dirinya juga diajak wartawan itu ke sana, namun selain takut, juga tidak punya waktu yang tepat.
"Saya sekarang sih nggak berani, saya takut bukannya nggak mau nolong ya, tapi gimana kalau tiba-tiba ada awan panas malah kita jadi nyusahin. Mungkin nanti kalau sudah di bawah waspada mudah-mudahan bisa ke sana," terangnya.??? (kpl/dar)
No comments:
Post a Comment