"Kunjungan sih ke kota-kota, salah satunya di Qui Lin. Jumpa masyarakat di sana. Dijamu. Sepuluh hari. Lebih banyak acara sponsor," ungkapnya menjelaskan mengenai kegiatannya tinggal di China selama 10 hari setelah acara berlangsung. Mendapat gelar Miss Friendship tentunya membawa kebanggaan tersendiri bagi dirinya."Seneng banget. Ibaratnya hadiah dari temen kontestan. Baru kali ini kan indonesia dapat gelar di MI," imbuhnya senang. Gelar ini ia dapat lantaran Zukhriatul banyak berteman dengan para kontestan lain dari berbagai negara.
Selama mengikuti ajang Miss International ini, Zukhriatul banyak mendapa pengalaman dari para kontestan yang lainnya. "Kita sadar banget kalau semua kontestan cantik-cantik. Dan berbeda juga tapi tetep bisa komunikasi. Banyak juga kontestan yang tidak bisa bahasa inggris jadinya pakai bahasa non verbal ha ha ha," urainya.
Senikmatnya masakan di negeri orang, Zukhriatul tetap rindu akan masakan yang ada di Indonesia. "Di sana makanannya kurang spicy. Karena ga berselera sama makanan di sana kita dikasih biskuit sama pisang untuk persediaan selama di tempat karantina. Soalnya di sana itu dijamunya pake makanan tradisional," kenangnya. Zukhriatul pun juga bercerita tentang makanan tradisonal bahan kura-kura yang ditolak oleh semua kontestan.
Sekembalinya dari China, Zukhriatul bakal memanfaatkan waktu untuk berkumpul bersama keluarga serta membagikan oleh-oleh yang telah ia bawa. "Nggak terlalu banyak. Karena memang tidak sempat belanja," tuturnya. Saat perpisahan, Zukhriatul mendapat pesan dari sahabat-sahabatnya di sana. "Pada bilang pokoknya Indonesia jangan berubah. Tetep ramah ya," ujarnya.
Sedangkan dari pihak keluarga sepertinya tidak akan ada pesta penyambutan yang terlalu meriah untuk menyambut putri mereka. "Nggak ada persiapan apa-apa di rumah. Memang dia sudah mandiri kok," pungkas sang ibu. (kpl/gum/dka)
No comments:
Post a Comment