"Balik lagi yang harus di demo, seharusnya bukan cuma produser, tapi juga lembaganya yang meluluskan film tersebut sampai bisa layak tayang di bioskop tanpa memotong hal-hal yang seharusnya tidak wajar dipertontonkan. 'Apakah?' di balik ini antara produser dan lembaga tersebut ada pembicaraan yang tidak diketahui oleh publik atau memang ternyata ada toleransi. Kita gak tahu," ujar Bedu ketika ditemui di DAHSYAT RCTI, Rabu (1/12).
Menurut Bedu sah-sah saja untuk melakukan demo kepada suatu film jika memang adegannya tidak wajar. Hal ini terutama untuk mengantisipasi kebandelan rumah produksi yang kerap membuat film tidak mendidik.
"Kalau memang kondisinya adegan di film itu tidak wajar harus di demo itu Sah-sah aja menurut gue. Supaya PH (Production House) yang masih bandel bikin film yang tidak mendidik serta tidak punya nilai moralnya kapok. Tapi justru film seperti ini memancing, PH lain untuk membuat film serupa karena animo penontonnya besar, ini kan provokator. Seharusnya PH itu sadar buat lah film yang memang tujuannya baik bukan makin merusak moral, mulai sekarang buat PH-PH untuk meredam membuat film seperti itu," tutupnya.? (kpl/hen/sjw)
No comments:
Post a Comment