Bahkan tempat di mana dia belajar pernah pula mengurusi konser Pussycat Dolls, Britney Spears, dan artis terkenal lain. Lantaran itu pula, cewek kelahiran Cirebon, Jawa Barat ini memberanikan diri mengais peruntungan di negeri sendiri dengan memproduksi album yang dalam waktu dekat akan rilis. Hal tersebut terlihat ketika Debra menjalani syuting video klip Go A Head di St. Moritz, Puri Indah, Jakarta Barat, 14 November lalu.
[Info untuk Anda: "Semua berita KapanLagi.com bisa dibuka di ponsel. Pastikan layanan GPRS atau 3G Anda sudah aktif, lalu buka mobile internet browser Anda, masukkan alamat: m.kapanlagi.com"]
Menurutnya, pada album nanti, sejumlah lagu didominasi bahasa Inggris. Sedangkan hanya satu lagu berbahasa Indonesia. Perbandingan lagu berbeda bahasa ini sengaja dilakukan lantaran dirinya juga bakal mengenalkan album itu ke Australia.
"Ada satu lagu bahasa Indonesia di dalam dan itu sengaja. Sebab sebelum di Indonesia, saya juga telah merintis terjun ke dunia entertainment di sana sekaligus mengenalkan album saya. Tapi next, saya akan buat album berbahasa Indonesia, jadi nunggu request aja. Saya sebenarnya karir di sini dan di sana," katanya lalu tersenyum.
Dilanjutkan, genre pop R&B sangat kendara dalam albumnya nanti. Namun genre lainnya seperti ballad ikut disertakan. Debra bahkan ingin kolaborasi dengan genre yang berlainan. "Kebetulan pop R&B genrenya. Tapi kalau bisa campur-adukkan dengan genre lain, why not?" sambung perempuan yang lahir 8 November 1983 ini.
Kala disinggung tak takut bertabrakan dengan pasar yang ada, Debra menggeleng. "Kalau di tes market di luar negeri oke. Tapi di sini dari beberapa orang yang dengar juga suka. Kenapa tidak dicoba?" imbuh cewek penyuka Sherina dan Agnes Monica itu.
Lagu Go A Head sendiri menceritakan seseorang yang mencintai benar orang lain namun terkadang tidak pede untuk berani mengungkapkan pada orang tersebut. Lagu ini diperoleh dari pengalaman pribadi Debra.? (kpl/dis/boo)
No comments:
Post a Comment