Pages

Sunday, November 28, 2010

Tampil Bareng Uthe, Lita Demam Panggung

Berbagi panggung dengan penyanyi senior, membuat jantung Lita Liviani Tandiano deg-degan. Betapa tidak, ia mendapatkan peluang emas untuk mengiringi penampilan seorang diva pop Indonesia, Ruth Sahayana, pada sebuah lagu di konser memperingati 25 tahun karya Ruth Sahanaya, Kamis (25/11) malam, di Assembly Hall JCC, Senayan, Jakarta.

"Waktu tampil tadi sama Mbak Uthe, ngerasa serem banget ya, tampil di depan ribuan orang. Aku sempat nervous awalnya,? tutur Lita dengan polos.

Lita yang menggesek apik biolanya di lagu Cinta Takkan Mati dari album mini THANKFUL yang dirilis tahun ini, seolah tak mau kalah dengan kharisma sang diva. Gadis belia berumur 16 tahun ini cukup membuat penonton berdecak kagum.

Tak bisa ditampik memang, karena Lita sarat prestasi, salah satunya adalah dirinya pernah meraih empat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk kategori musisi yang bisa memainkan 4 alat musik, yaitu cello, biola, piano dan flute.

"Mbak Uthe yang pilihin lagunya, dan benar memang enak sekali lagunya. Dan kita gak butuhin waktu lama untuk dapetin chemistry-nya, karena Cinta Takkan Mati cukup mudah diresap,? ucap Lita yang dalam waktu dekat akan terbang ke Sidney, Australia, untuk bermain di Opera House.

Meski begitu, sebagai seorang junior, dirinya pun mengaku sangat takjub akan sosok Uthe dengan penampilannya yang memukau.

?Soalnya penampilannya bagus banget Mbak Uthe itu, saya sampai kehabisan kata-kata. Saya ingin sekali mencoba lagi bareng Uthe kalau diberikan kesempatan. Karena penontonnya itu loh. Wow pokoknya, haha..,? pungkas dara yang bisa membawakan resital violoncello dengan lagu karya Johann Sebastian Bach, Suita No. 1 in G bessae yang terdiri dari predule, courante, minuet I, minuet II dan gigue yang sangat ditakuti para solois biola karena tingkat kesulitan yg cukup tinggi. (kpl/ato/bun)


View the original article here

No comments:

Post a Comment